Selanjutnya, arti kekayaan begitu pribadi serta beragam buat tiap-tiap individu. Yang terutama yaitu bagaimana satu orang merasakan nyaman serta dapat penuhi kepentingan dan masukan hidup mereka dengan pemasukan serta asset yang dipunyai.
Di Indonesia, standard pendapatan yang dipandang kaya bervariatif di antara kota besar seperti Jakarta atau Surabaya dan beberapa kota kecil di wilayah. Ongkos hidup di Jakarta contohnya, lebih tinggi dibanding beberapa kota kecil di luar Pulau Jawa. Karena itu, seorang dengan pendapatan Rp 50 juta /bulan di Jakarta mungkin tidak dipandang sangat kaya, tetapi di kota kecil pendapatan itu dapat jadikan seorang benar-benar kaya.
Dampak Ongkos Hidup dan Keperluan Individu
Ongkos hidup menurut website avail-cpa.com adalah aspek terpenting saat tentukan standard kekayaan. Orang yang ada di kota dengan ongkos hidup tinggi perlu mempunyai pendapatan lebih besar untuk penuhi keperluan setiap hari dan masih tetap mempunyai tersisa untuk diinvestasikan atau ditabung. Ongkos hidup mencakup pengeluaran untuk perumahan, transportasi, makanan, kesehatan, dan pendidikan. Disamping itu, pola hidup dan keperluan individu memengaruhi pemahaman kekayaan.
Disamping itu, pada beberapa budaya, mempunyai keluarga besar dan sanggup memberi support keuangan ke bagian keluarga yang lain dipandang seperti pertanda kekayaan. Ini memperlihatkan jika pengertian kekayaan tidak terbatas dalam jumlah uang yang dibuat, tapi juga pada kekuatan untuk penuhi tanggung-jawab keluarga dan sosial.
Bagaimana Warga Menghitung Kekayaan?
Penghasilan Median dan Perbedaan Sosial
Salah satunya langkah untuk menghitung kekayaan dengan memperbandingkan pendapatan seorang dengan penghasilan median di daerah tertentu. Penghasilan median ialah jumlah pendapatan di mana 1/2 populasi mempunyai pendapatan lebih rendah dan 1/2 yang lain mempunyai pendapatan lebih tinggi. Bila pendapatan seorang jauh di atas penghasilan median, mereka bisa dipandang kaya.
Contohnya, seorang yang mempunyai sejumlah property dengan nilai tinggi dan investasi yang kompak mungkin mempunyai kekayaan bersih yang lebih tinggi dibanding seorang dengan pendapatan tahunan yang lebih tinggi tapi banyak memiliki utang. Karena itu, kekayaan bersih memberi deskripsi lebih komplet mengenai kondisi keuangan seorang.
Style Hidup dan Pengeluaran
Pendapatan tinggi tidak selamanya bermakna kekayaan bila pengeluaran tinggi. Sebagian orang mungkin mempunyai pendapatan yang lebih besar tapi habiskan beberapa penghasilan mereka untuk ongkos hidup dan pola hidup eksklusif, hingga tidak banyak memiliki tersisa untuk diinvestasikan atau ditabung. Kebalikannya, seorang dengan pendapatan lebih rendah tapi hidup dengan irit dan arif mengurus keuangan mereka mungkin mempunyai kekayaan bersih lebih tinggi.
Di kota besar dengan ongkos hidup tinggi, standard pendapatan yang dipandang kaya mungkin lebih tinggi dibanding di wilayah dengan ongkos hidup lebih rendah. Ongkos hidup, pola hidup, dan keperluan individu benar-benar memengaruhi bagaimana seorang menyaksikan kekayaan. Disamping itu, kekayaan bukan hanya diukur dari pendapatan tahunan tapi juga dari kekayaan bersih dan kekuatan mengurus keuangan dengan bijak.
Dalam kerangka Indonesia, pendapatan yang dipandang kaya di Jakarta mungkin berlainan dengan di beberapa kota kecil di luar Pulau Jawa. Tetapi, pada umumnya, mempunyai pendapatan yang jauh di atas penghasilan median di daerah tertentu, dan mempunyai asset yang krusial dan management keuangan yang bagus, bisa dipandang seperti pertanda kekayaan.